Sabtu, 20 September 2014

Logika Menyembuhkan Sakit Hati


Logikanya, saat kau sakit hati karena orang yang kau cintai menyakitimu atau tak membalas cintamu. Mungkin Allah ingin kau berpikir, betapa selama ini Allah mencintaimu dan kau sering mengabaikan dan mengecewakan-Nya.

Seminggu ini empat orang curhat kepada saya tentang masalah yang sama, cinta. Dua diantaranya teman dekat saya, dua yang lain saya tidak terlalu kenal. Tapi masalah mereka semua sebelas dua belas, gagal move on pasca putus dengan pacar. Dan pertanyaan yang saya terima rata-rata sama “Aku harus bagaimana biar hati tidak sesakit ini?” saya sebenarnya ingin menjawab  “Kalau enggak mau sakit hati nggak usah pacaran.”, “Seratus dua puluh lima juta penduduk Indonesia dan elo masih ngarepin dia, Oemji Heloooww.” atau lebih jahat lagi “Kamu yang pacaran, kenapa aku yang harus kebingungan.” Tapi sepertinya saya terlalu baik untuk menjawab demikian.
Cinta memang sederhana, tapi manusianya tidak. Apa-apa yang dialami orang lain dalam permasalahan cinta sepertinya tidak pernah menjadi pelajaran bagi orang lainnya lagi. Mungkin karena saya tipe orang yang enggak mau jadi lilin alias lebih mencintai diri sendiri dan enggak mau termehek-mehek sakit hati. Bisa saja kita patah hati, tapi kita bisa balas dendam kan secara elegan. Kalau menurut Om MarTe “Menjadi pribadi yang lebih baik adalah balas dendam paling elegan.” saya sangat setuju ini. Kita tidak perlu sedih lama-lama, apalagi menggalau di sosmed. Duh, bisa turun pamor kita nanti. Tapi jadilah orang lebih baik, bikin dia menyesal menyakiti dan mencampakan kita, semangati diri sambil dalam hati mengatakan “Kau boleh menyakitiku sekarang, mencampakanku, aku mungkin bukan tipe-mu sekarang. TAPI LIHAT! KETIKA NANTI AKU SUKSES, mungkin gantian kau yang bukan tipeku, muahahahaha-muahahaha.”
Tidak perlu bingung-bingung sebenarnya mencari cara biar bisa move-on, biar segera sembuh sakit hati, Allah hanya menyuruh kita sholat dan sabar. Udah gitu doang. Dan saya ulangi lagi, jangan biarkan orang lain menyakiti kita. Lindungi diri kita dari hal-hal yang menyakitkan. Kalau kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri, minta selalu pada Allah buat melindungi dari apa-apa yang membuat luka dan kecewa.
Tentang move-on, pribadi-pribadi yang sulit move-on sebenarnya adalah mereka yang tulus dan setia, kata Om MarTe lagi, sulit move-on itu seperti mengatakan “Kemarin aku serius, dan kau khianati.” seharusnya kemudian kita berdiri tegak sambil mengangkat dagu “Kasian sekali kamu melewatkan orang setulus dan sesetia aku.” Hehehe, ngomong memang mudah begini gaes, tapi memang kenapa kita harus bikin sukar. Jangan sedih lama-lama ya, Allah bersama kita :’)

Blitar, 20 September 2014

2 komentar:

Danni Moring mengatakan...

wah sy klo lagi begini, mendingan melakukan sesuatu yang disukai..
klo mbanya nulis gini “Kalau enggak mau sakit hati nggak usah pacaran.”, klo sy mikirnya begini "Kalu engga mau sakit hati, engga usah menaruh seseorang dihati" hahahha, sama aja kayaknya :D

Futri Zakiyah Darojat mengatakan...

Haha itu bener juga :D