Jumat, 08 Februari 2013

Hadiah dan harapan


Kekecewaan bukan suatu yang kekal, ia akan berganti. Seperti pupa –pupa putih kecil menjijikkan yang akan segera berganti kupu – kupu. Seperti lelehan gletser yang akan tergantikan dengan mekarnya tulip – tulip yang sangat indah. Oke, singkatnya. Semua akan berganti. Begitu halnya musim liburan. Ahh liburan, tidak ada kata libur bagi seorang ‘jundi’. Adanya refreshing :D (Apa bedanya??)
Beberapa hari lalu ketika menghadap bu dosen pendamping akademik (yang baru pulang dari Adelaide) saya disuruh tepatnya dipaksa menulis resolusi semester 6. Oke, lupakan resolusi semester kemarin. Semester 6 lebih baik.TITIK
Apa pun yang melenakan, saya tak bisa lagi menafikkan bahwa saya memasuki semester uzur, semester hampir bontot, yang kudu dimanfaatkan benar – benar. Bukan hanya di psikologi, mencari ilmu tak hanya di kelas (ingat itu!) tapi di juga ranah yang lain. Semua harus membaik. Dan salah satunya membaikkan dari adalah keras terhadap diri. Lawan diri sendiri sebenarnya adalah ibarat tandingnya bonek melawan MU (anak alay bilangnya sulit pake banget). Tapi yah, bagaimana pun saya beri penghargaan terhadap diri saya sendiri (prok prok prok). Saya banyak membaik semakin kesini, dan yang tersulit di antara paling sulit adalah menjada keistiqomahan atau kekonsistenan dalam berbuat baik. Dan satu – satunya kunci agar tercapai semuanya adalah Allah. Dekatkan dirimu pada Allah maka akan Ia beri semua yang kau minta. Karena itu, awali semester ini dengan basmalah, semua akan baik bahkan lebih baik, aamiin.
Setidaknya saya harus bertanggung jawab apa yang sudah saya tulis sebagai goal hidup. Saya tidak akan berubah prinsip, sebelum semua tercoret sempurna, kecuali jika Allah yang mencoretnya.
Akhir - akhir ini keluarga kami benar - benar disibukkan oleh anak baru abi, yah usaha baru itu. Hampir masa liburan dihabiskan dengan kerja , kerja, kerja. tak apa ini masih awal. (semua memang berat di awal). Dan kini, babak baru. Saya sudah memiliki timbunan amunisi (tenang saja!). Yah paling tidak, meski sesibuk apa pun. Keluarga kami tak bisa memungkiri, bahwa liburan adalah moment yang tak boleh terlewatkan tanpa pergi ke suatu tempat. Ini yang dimaksud Skinner pembelajaran (menambah intensitas kerja dengan memberi reward).


in front : me , dek dan
back : Mbak Ima and her husband


tawangmangu waterfall

dek anik, u min, kak Di, u bek, me , u lucy

Dan selanjutnya

Memulai Babak baru dengan setumpuk PR dan tanggungan





Tidak ada komentar: