Sabtu, 30 Agustus 2014

Pelangi Cinta


Karena cinta adalah pelangi warna dengan gradasi yang berbeda adanya.


Kemarin sebenarnya aku ingin mengomelimu, butir-butir nasi itu terlihat sangat menjijikkan di bak cuci. Aku sudah berapa kali mengatakan, buang sisa makanan ke tong sampah sebelum menumpuk piring di bak cuci. Tapi kau selalu membuatku jengkel dengan tak pernah mengindahkan itu. Lupa, tidak ada yang bisa disalahkan dari orang yang lupa.
Tapi begitu aku berancang-ancang ingin meledak, menatap wajah teduhmu yang seolah akan mengatakan, “Aku lupa lagi, Sayang. Maaf, akan aku bersihkan.” aku hanya bisa menghela nafas. Hufff…
Akan aku bersihkan.” Katamu, tebakanku tepat, kan?
Tidak usah.
Biar aku saja, Sayang. Aku yang salah.
Ku bilang tidak usah.
Tidak apa-apa aku yang mencuci asal kau tidak cemberut.
Akhirnya, kusembunyikan bagaimana pun senyumku tetap saja keluar. Kenapa kau hebat sekali untuk hal-hal semacam ini, kau tenang dan mudah menularkan ketenangan. Mengapa pula aku yang emosional ini selalu saja luluh di depan mu.
Karena yang harus selalu kita ingat adalah, kita bukan disatukan oleh banyaknya kesamaan. Apa yang membuatku tertawa belum tentu lucu bagimu, atau terkadang aku harus menahan kantuk demi membicarakan sesuatu yang kau suka namun tak sedikit pun menyulut minatku, atau apakah kau ingat, hanya karena saluran teve pun kita pernah berdebat panjang dan aku terpaksa harus menutup malam dengan serentetan omelan yang sama sekali tak kau pedulikan. Mungkin kita harus berterimakasih, barangkali perbedaan-perbedaan itulah yang membuat kita saling jatuh cinta.

#fiksi
n.b : Mungkin jika ibu saya suka menulis, beliau akan menulis seperti ini di blog kesayangannya :’)

Blitar, 29 Agustus 2014

3 komentar:

Akashisedai mengatakan...

Wuihh baca ini jadi senyum-senyum sendiri. Tapi bedanya aku ga bisa cemberut kalo depan suami. Jadi inget pas di meja makan, dia ngambilin makan dan minum buat aku. Aku bengong. Harusnya kan aku yang lakuin itu. kwkwkwk maluuu

Futri Zakiyah Darojat mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Futri Zakiyah Darojat mengatakan...

Wkwk ah Agya...kau itu bagaimana :D

Eniwe selamat menempuh hidup baru dan thanks for visiting :')