Senin, 25 November 2013

maaf, tolong, terimakasih


Hari ini saya ingin bercerita, bagaimana senin saya yang indah tiba-tiba memburuk ketika mendapat sms dari seseorang. Oh, tentunya cerita ini tidak akan melanggar kode etik, pertama saya tidak menyebut nama subjek, kedua subjek 99% tidak akan membaca tulisan ini *I guess*. Saya hanya ingin berbagi cerita, semoga ada hikmat jika terbaca orang lain, begitu saja. Lepas itu, ini bagian dari pelepasan emosi. Pada makhluk bernama laki-laki yang notabene-nya ‘aneh’. Ada sih yang nggak aneh, tapi lebih banyak yang aneh.
Jadi begini, tadi pagi saya bangun lebih awal, membangunkan adik2 untuk tahajud, dan alangkah senangnya saya karena kemudian semua terbangun. Jam berganti jam, nongollah matahari dari peraduan, selepas belanja saya putuskan membuka kiriman email dari salah seorang teman, kemudian terbersit niat membagi semangat senin ke teman-teman fb. Semua selesai, saatnya masak, namun langkah saya terhenti karena bb saya nyala. sms seorang teman mau pinjam tempat untuk rapat pukul 06.00, dan saat itu pukul 05.50.
Dan karena itulah mood senin saya rusak seketika. Sebenarnya bukan karena apa-apa. Tapi karena  cara percakapan terjadi antara teman saya dan saya yang berjalan kurang mengenakkan di telepon.
…..(ada percakapan pengantar)
saya     : “kenapa nggak bilang dari tadi malam, ini belum disiapkan.”
dia       : “Memang kenapa?”
…….
MEMANG KENAPA???? sudah tau salah masih tanya. Inilah pointnya. Sebenarnya saya bisa saja mudah luluh dan berhenti mengomel ketika mungkin bukan kata “Memang kenapa?” yang ia ucapkan. Coba ia bilang “Oh iya maaf, saya lupa. Tolong ya siapkan tempat untuk rapat, terima kasih” mungkin selesai sudah kekesalan saya.
Seseorang seringkali kurang peka terhadap masalah yang mungkin mereka anggap remeh. Dalam hubungan sesama manusia, sangat diperlukan sebuah penghargaan. Setidaknya, hargailah orang lain. Dengan kata-kata sederhana macam “maaf, terimakasih,tolong” Itu sungguh akan menjadi point tersendiri.
Entah ini yang saya teramat peka atau dia yang beku. Tapi saya berani taruhan, wanita mana pun akan merasakan seperti yang saya rasa. Hey laki-laki, cam-kan ya, penghargaan itu penting bagi perempuan, jangan sampai itu menjadi harimau yang menerkammu sendiri. Dan ini dapat menjadi apel busuk sebuah hubungan jika terus berkelanjutan.

Tidak ada komentar: