Selasa, 21 Januari 2014

Selamat Ulang Tahun Khal (:


Selamat Ulang Tahun Khal (:

Diamlah, aku bahkan tidak memintamu untuk sekedar berucap terima kasih. Jangan salahkan keadaan, waktu sudah berbaik hati memperkenalkanmu padaku, itu lebih dari cukup.
Ini, seikat seruni putih. Kau tahu, kisah roman pada umumnya selalu menceritakan seorang laki – laki datang dengan lily yang indah untuk kekasihnya, tapi kenapa hari ini harus aku yang datang padamu.
Hari ini aku tidak akan menangis Khal. Seperti yang selalu kulakukan sejak kau tak pernah menjawab kata – kataku lagi. Tidak Khal, kau akan mengejekku jika aku menangis.
Di luar hujan Khal, gerimis. Biasanya pelangi akan muncul setelah ini. Bangunlah, untuk berdebat sebentar denganku. Kau pasti akan bilang pelangi itu seperti mangkuk jepara, dan bagiku itu lebih seperti kue pukis yang hangat dan menggoda selera. Bangunlah Khal, sebentar saja. Atau jawablah kau sedang malas bangun seperti yang selalu kau tulis pada pesan singkat pagi – pagi.
Khal, apakah kau disana menemukan orang sepertiku hingga kau tak kunjung – kunjung kembali. Adakah yang mengingatkanmu untuk tidak terlalu banyak makan cabe. Adakah yang memelototimu saat matahari sudah sepenggalah tapi kau baru membuka mata. Adakah Khal? Sekedar kau jawab ‘ada’ pun aku sudah tenang.
Tuhan punya banyak cara untuk menyayangi kita Khal. Entah cara itu kita sukai atau benci. Dia memiliki agen rahasia yang tak akan menceritakan missi langit pada kita. Tapi Khal, aku tahu para agen rahasia itu akan selalu memperlakukan Khal-ku dengan baik. Mereka hanya menculikmu, untuk mengembalikanmu suatu saat padaku. Ini hanya masalah waktu Khal.Bertahanlah, aku selalu merindukanmu.

Berlari, sunyi.
Entah Ini hari keberapa sejak seluruh perawat dan dokter rumah sakit itu memasang peralatan elektronik di tubuh pemuda itu. Gadis itu selalu datang ke ruangan itu, meletaskan setangkai bunga pada vas, berbicara sendiri, lalu meninggalkan ruangan itu dengan berlari menahan tangis. Aku mendengar, pemuda itu tunangannya yang kehilangan kesadaran hingga kini. Tanpa tahu penyebabnya. Pun dokter.

*menemukan ini dan cerita-cerita sejenis di tumpukan file2 harta karun, jadi merasa lucu ((:

Surabaya 21 Januari 2014 
Futri Z. Darojat

Tidak ada komentar: