Selasa, 15 Oktober 2013

Hai, Kau Suka Senja? Ya, Aku Juga


Hai, Kau Suka Senja? Ya, Aku Juga

Adakah waktu yang kita hargai lebih mahal dari menjelang keterpisahan. Adakah yang kita rindui lebih dalam dari saat – saat singkat kebersamaan. Kita dalam ketakberdayaan, hanya mampu mengatakan ‘tingal lah lebih lama’. Tapi seperti ditakdirkan untuk bersikap congkak, pernah kah waktu mengabulkan semua itu? Semua, entah semua atau sebagian besar. Lalu terhimpun rasa yang mewakili, yaitu senja.
Kau suka senja? Ya, aku juga. Menunggunya, sepanjang hari lalu menikmatinya dengan terburu – buru sebelum pekat malam dengan culas menculiknya. Tapi senja, selalu berbaik hati untuk datang lagi besok. Menemui bola matamu yang penuh penasaran, akan kah hari ini senja bertahan lebih lama.
Mungkin melalui senja, Tuhan mengajarkan bahwa banyak keindahan di dunia fana ini hanya semu dan sementara. Mungkin kau harus bersiap menjumpai malam pekat setelah menemuinya dalam sekejap, atau terlebih dahulu berlelah dengan matahari, melalui senja pula mungkin Tuhan ingin menerangkan, istirahatlah sejenak untuk mengingat-Nya.

Tidak ada komentar: