Hey. Selalu begitu kah manusia? Merasa sudah berusaha, nyatanya
tidak melakukan apa-apa. Ia lupa, bangun itu bukan dari keadaan menutup mata
lantas membukanya begitu saja, bukan. Bangun itu dari keadaan tertidur lalu
duduk, berdiri dan bergerak.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Mereka lupa, berapa kali Allah
memudahkan mereka, lalu sekali saja Allah menguji kesabarannya, ia berani
mengatakan Tuhan tidak adil. Belajarlah sayang.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Sibuk berbenah diri, takut sekali
tak terlihat baik di mata manusia. Tapi di mata Tuhannya. Berapa kali ia takut
tak terlihat baik?
Hey. Selalu begitu kah manusia? Terlalu mencinta tetapi juga
begitu mudah membenci. Mereka lupa, bukan kah yang sederhana saja bisa membuat
bahagia.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Asuransi jiwa berjuta-juta, takut
kalau di dunia kenapa-napa. Tapi untuk sedeqah kepada sesame, mereka lupa.
Tidak takut kalau di akhirat kelak kenapa-kenapa.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Kerja lembur mengejar
kesempurnaan karya. Tapi Shalatnya satu menit empat rekaat, mereka lupa manusia
tak kan bisa sempurna, karena kesempurnaan hanya milik-Nya.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Dengan bos-nya takut luar biasa.
Perintahnya dikerjakan dengan seksama. Tapi perintah Tuhan yang menciptakannya,
mereka menjawab, ahh nanti-nanti juga bisa.
Hey. Selalu begitu kah manusia? Selalu begitu? Entah begitu entah
tidak. Entahlah. Anggap saja aku hanya sok. Karena aku juga manusia, bagian
dari mereka.
Surabaya, 30 April 2014
Futri Zakiyah Darojat
2 komentar:
namanya juga manusia :))
iya deh, manusia :))
Posting Komentar