Aku duapuluh dua. Aku anak gadis Ayah. Aku
pemimpi yang konyol. Aku pemula dalam banyak hal. Aku menyukai Psikologi,
membaca, menulis dalam porsi yang sama. Aku kagum pada bunga-bunga semak
bernama dandelion, aku takjub melihat sinar bianglala sore hari, aku penikmat
pantai, gerimis, dan segala sesuatu yang terbuat dari air dan jernih.
Aku bekerja sebagai terapis, bermain dengan
anak-anak autis, hiperaktif, celebral palsy, down syndrome adalah kegiatanku
sehari-hari. Aku suka buku-buku. Aku suka karya Andrea Hirata, Tereliye, Paulo
Coelho, Carol Lewis, Salim A. fillah, Anis Matta dan Pramudya Ananta Toer serta
Buya Hamka.
Aku setia memimpikan suatu kota bernama
Sydney dan berharap suatu saat dapat menikmati Sydney di suatu senja bersama
orang yang benar-benar special. Aku merancang dalam hayalan suatu saat menjadi
psikolog yang mumpuni memiliki rumah bantuan psikologi dan terapi murah yang
memiliki jadwal konsultan gratis dalam waktu tertentu. Aku berharap bisa
menerbit beberapa buku selama aku masih hidup agar anak cucuku bangga, “Nenek
kami dulu penulis.”
Aku begini, aku biasa saja, aku berbahasa
jawa dan Indonesia dan sedikit bahasa Inggris. Aku seperti ini, biasa, sebiasa
dandelion jika kau bandingkan dengan mawar merah atau lily putih. Tapi suatu
saat, aku ingin menjadi bagian yang tak biasa dari seseorang yang menurutku
luar biasa.
Aku suka berteman, aku senang jika kalian
mengunjungi blog-ku, berkenalanlah denganku, di :
fb :
Futri Zakiyah
twitter :
@zakiyahfutri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar