Minggu, 09 Februari 2014

teman perjalanan


Hidup memang seperti perjalanan. Naik kereta, bus, pesawat, atau perjalanan lain, dari satu tempat ke tempat yang lain yang kita awali dengan gerakan kaki : melangkah. Dalam kehidupan : dalam perjalanan dalam kendaraan apa pun (kecuali kendaraan pribadi), membuat kita mengenal teman duduk untuk menikmati perjalanan, mereka di kirim Allah kadangkala tanpa kita bisa memilih, tanpakita bisa duga sebelumnya. DEngan tujuan, agar kita memiliki tempat melepas jenuh, agar memiliki lawan untuk mengomentari pemandangan yang kita lihat melalui jendela kaca.
Begitu juga teman hidup (dalam konteks apa pun), kita kerap tidak memiliki pilihan. Sehingga seperti apa pun mereka, kita harus terima. Seburuk apa pun sifat mereka, semenyebalkan apa pun, atau setidakenak apa pun. Harus tetap kita terima.  Mungkin ini sulit, tapi tahukah kalian, kekurangan / sifat buruk/ hal yang tidak kita sukai itu kadang menjadi tambang amal bagi kita. Untuk mengajarkan kesabaran, untuk memperkuat keikhlasan, dan memurnikan ketulusan. Tentu ada yang lebih besar dari itu semua, membaikkan sifat buruk mereka.
Setiap orang memiliki kekurangan. Begitu juga diri kita. Ada kala kita membenci sikap buruk orang, ada orang lain lagi yang membenci sikap buruk kita. Hidup selalu egitu dari dulu. Mari saling memahami. Kekurangan bukan untuk dibenci, tapi dipahami lalu diperbaiki.

Surabaya, Futri Zakiyah D

Tidak ada komentar: