Hidup memang
seperti perjalanan. Naik kereta, bus, pesawat, atau perjalanan lain, dari satu
tempat ke tempat yang lain yang kita awali dengan gerakan kaki : melangkah.
Dalam kehidupan : dalam perjalanan dalam kendaraan apa pun (kecuali kendaraan
pribadi), membuat kita mengenal teman duduk untuk menikmati perjalanan, mereka
di kirim Allah kadangkala tanpa kita bisa memilih, tanpakita bisa duga
sebelumnya. DEngan tujuan, agar kita memiliki tempat melepas jenuh, agar memiliki
lawan untuk mengomentari pemandangan yang kita lihat melalui jendela kaca.
Begitu juga
teman hidup (dalam konteks apa pun), kita kerap tidak memiliki pilihan.
Sehingga seperti apa pun mereka, kita harus terima. Seburuk apa pun sifat
mereka, semenyebalkan apa pun, atau setidakenak apa pun. Harus tetap kita
terima. Mungkin ini sulit, tapi tahukah
kalian, kekurangan / sifat buruk/ hal yang tidak kita sukai itu kadang menjadi
tambang amal bagi kita. Untuk mengajarkan kesabaran, untuk memperkuat
keikhlasan, dan memurnikan ketulusan. Tentu ada yang lebih besar dari itu
semua, membaikkan sifat buruk mereka.
Setiap orang
memiliki kekurangan. Begitu juga diri kita. Ada kala kita membenci sikap buruk
orang, ada orang lain lagi yang membenci sikap buruk kita. Hidup selalu egitu
dari dulu. Mari saling memahami. Kekurangan bukan untuk dibenci, tapi dipahami
lalu diperbaiki.
Surabaya,
Futri Zakiyah D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar