Ini alasan
mengapa aku suka denganmu. Kuharap ini cukup rasional. Aku suka ketika kau
mengangguk keras dan mantap saat aku berkata “aku ingin kesana” tanpa merasa
perlu menyakan “mengapa?” karena kau yakin, ketika aku mengingini sesuatu,
pasti ada hal baik yang memesonakan bagiku. Baik, aku akan membalasmu demikian
pula.
Aku suka
ketika kau menenangkan tangisanku dengan “kita bisa coba cara lain.” tanpa
menanyakan mengapa aku gagal pada cara sebelumnya. Karena kau percaya, aku
telah berusaha keras untuk cara yang telah kulakukan. Baik, aku akan membalasmu
demikian pula.
Aku suka kau
diam disampingku. Tanpa banyak kata “mengapa?” atas kediamanku juga. Karena aku
memang sedang berperang dengan hatiku. Dan pada saat itu, biar hatiku yang
memutuskan. Bukan orang lain. Dan kau tau itu. Baik, aku akan membalasmu
demikian pula.
Aku suka
ketika kau menasehati aku yang menangis dengan “bersujudlah” bukan memintaku
bersandar di bahumu, karena kita sama-sama percaya jika sajadah lebih lapang
dari pundak siapa pun.
Aku suka
ketika kau merelakan diri menjadi sekonyol Guy ketika aku menjadi setidakjelas
Eap. Karena bagimu, dunia begitu menyeramkan untuk penghuni menara utara
sepertiku. Ravenna mengurungku bertahun-tahun, dan kau datang menjelma
William sang pemanah handal. Baik, aku akan membalasmu demikian pula.
Aku suka
ketika kau menasehatiku dengan cerita-cerita kuno daripada memarahiku ketika
imanku sedang futur, karena kau tahu aku tak pernah mengerti maksud yang
disampaikan orang yang sedang marah. Baik, aku akan membalasmu demikian pula.
Aku suka
karena kau tahu, segala kemarahanku sebesar apa pun, selalu luruh dengan kata “maaf”.
Dan kau melakukannya meski kau tahu, terkadang bahkan sering kali bukan kau
yang salah. Baik, aku akan membalasmu demikian pula.
Dalam setiap
diri, ada hal memesona yang tidak disampaikan seseorang. Namun ada mata yang
cukup jelas melihatnya. Mereka sebut itu aura. Mungkin ini hal maya lain yang
segera terempiriskan dengan beberapa cara.
#fiction
Surabaya, Futri Zakiyah Darojat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar