Hari ini saya
ingin bercerita, bagaimana senin saya yang indah tiba-tiba memburuk ketika
mendapat sms dari seseorang. Oh, tentunya cerita ini tidak akan melanggar kode
etik, pertama saya tidak menyebut nama subjek, kedua subjek 99% tidak akan
membaca tulisan ini *I guess*. Saya hanya ingin berbagi cerita, semoga ada
hikmat jika terbaca orang lain, begitu saja. Lepas itu, ini bagian dari
pelepasan emosi. Pada makhluk bernama laki-laki yang notabene-nya ‘aneh’. Ada
sih yang nggak aneh, tapi lebih banyak yang aneh.
Jadi begini,
tadi pagi saya bangun lebih awal, membangunkan adik2 untuk tahajud, dan
alangkah senangnya saya karena kemudian semua terbangun. Jam berganti jam,
nongollah matahari dari peraduan, selepas belanja saya putuskan membuka kiriman
email dari salah seorang teman, kemudian terbersit niat membagi semangat senin
ke teman-teman fb. Semua selesai, saatnya masak, namun langkah saya terhenti
karena bb saya nyala. sms seorang teman mau pinjam tempat untuk rapat pukul
06.00, dan saat itu pukul 05.50.
Dan karena
itulah mood senin saya rusak seketika. Sebenarnya bukan karena apa-apa. Tapi
karena cara percakapan terjadi antara
teman saya dan saya yang berjalan kurang mengenakkan di telepon.
…..(ada
percakapan pengantar)
saya : “kenapa nggak bilang dari tadi malam, ini
belum disiapkan.”
dia : “Memang kenapa?”
…….
MEMANG KENAPA????
sudah tau salah masih tanya. Inilah pointnya. Sebenarnya saya bisa saja mudah
luluh dan berhenti mengomel ketika mungkin bukan kata “Memang kenapa?” yang ia
ucapkan. Coba ia bilang “Oh iya maaf, saya lupa. Tolong ya siapkan tempat untuk
rapat, terima kasih” mungkin selesai sudah kekesalan saya.
Seseorang
seringkali kurang peka terhadap masalah yang mungkin mereka anggap remeh. Dalam
hubungan sesama manusia, sangat diperlukan sebuah penghargaan. Setidaknya,
hargailah orang lain. Dengan kata-kata sederhana macam “maaf,
terimakasih,tolong” Itu sungguh akan menjadi point tersendiri.
Entah ini
yang saya teramat peka atau dia yang beku. Tapi saya berani taruhan, wanita
mana pun akan merasakan seperti yang saya rasa. Hey laki-laki, cam-kan ya,
penghargaan itu penting bagi perempuan, jangan sampai itu menjadi harimau yang
menerkammu sendiri. Dan ini dapat menjadi apel busuk sebuah hubungan jika
terus berkelanjutan.