Aku
hanya terdiam saat kau memamerkan pedang barumu, pedang batang pisang yang
berlebihan kau banggakan.
“Kau
tau betapa hebatnya pedang ini.” sombongmu berulang kali.
“Kurasa,
tak penting untuk tau itu.” jawabku tak kalah angkuh
“Dia
bisa membunuh tanpa perintah.” katamu seraya menghunuskan pedang itu kearah
langit.
“Ohya.”
“Dia
akan memberi kekuatan siapa pun yang
memegangnya.”
“hmmm.”
“dengan
pedang ini aku akan melindungimu, dari siapa pun yang hendak melukaimu.”
“Tapi
bagaimana jika kau yang melukaiku.” Kataku kemudian. kamu hanya terdiam,
memandangi pedangmu dengan takjub, aku tak yakin kamu mengerti apa maksudku.
tapi kamu mendengar, aku tahu.
“Tentara
kavaleri, aku akan seperti Khalid bin Walid, bahkan lebih berani dari Fatih
sang penakluk Kontantinopel.” kamu masih memberondong kalimat – kalimat angkuh.
Tapi aku ingin tertawa, kau terinvasi kebiasaanku, membawa – bawa nama kedua
pahlawan itu.
“Tidak
ada yang bisa seperti sang panglima.”
“Tapi
aku bisa.”
Aku
terdiam lagi, memainkan tanah basah dengan tanganku. Kamu masih sibuk dengan
pedang batang pisangmu.
“Pegangkan.”
Katamu seraya mendekatiku menyodorkan pedangmu.
Kuterima
pedang mainan itu, kamudian kamu pergi, pergi dan tak kunjung kembali
*****
“Kenapa
sore itu kamu tidak kembali, aku buang pedangmu.” Kataku seraya menyejajarkan
langkah kakiku dengan langkah kaki jontormu.
“Karena
aku bosan bermain denganmu.”
“Tapi
kau tak mempunyai teman selain aku.”
“Kau
seharusnya tanya mengapa aku bosan.”
Kamu
mempercepat langkah sehingga aku tak mampu menyusul.
“Ku
tahu mengapa kamu bosan, karena aku berulang kali mencritakan hal yang sama,
panglima Khalid Bin Walid , sang penakluk Kontantinopel Muhammad Al-Fatih, juga
Tariq Bin Ziyad yang takhlukkan Andalusia. Aku tahu karena begitu jelas kau
sering pura – pura mendengarkanku. Tapi aku tetap menceritakan itu meski kau
bosan, karena aku ingin kau bisa hebat seperti mereka. Karena aku ingin kita sama - sama menjadi pasukan berkuda merah.” Kataku panjang dan tak
sempat kuungkapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar