Logikanya, saat kau sakit hati karena
orang yang kau cintai menyakitimu atau tak membalas cintamu. Mungkin Allah
ingin kau berpikir, betapa selama ini Allah mencintaimu dan kau sering
mengabaikan dan mengecewakan-Nya.
Seminggu ini empat orang curhat kepada saya
tentang masalah yang sama, cinta. Dua diantaranya teman dekat saya, dua yang
lain saya tidak terlalu kenal. Tapi masalah mereka semua sebelas dua belas,
gagal move on pasca putus dengan pacar. Dan pertanyaan yang saya terima
rata-rata sama “Aku harus bagaimana biar hati tidak sesakit ini?” saya
sebenarnya ingin menjawab “Kalau enggak
mau sakit hati nggak usah pacaran.”, “Seratus dua puluh lima juta penduduk
Indonesia dan elo masih ngarepin dia, Oemji Heloooww.” atau lebih jahat
lagi “Kamu yang pacaran, kenapa aku yang harus kebingungan.” Tapi
sepertinya saya terlalu baik untuk menjawab demikian.
Cinta memang sederhana, tapi manusianya
tidak. Apa-apa yang dialami orang lain dalam permasalahan cinta sepertinya
tidak pernah menjadi pelajaran bagi orang lainnya lagi. Mungkin karena saya
tipe orang yang enggak mau jadi lilin alias lebih mencintai diri sendiri dan
enggak mau termehek-mehek sakit hati. Bisa saja kita patah hati, tapi kita bisa
balas dendam kan secara elegan. Kalau menurut Om MarTe “Menjadi pribadi yang
lebih baik adalah balas dendam paling elegan.” saya sangat setuju ini. Kita
tidak perlu sedih lama-lama, apalagi menggalau di sosmed. Duh, bisa turun pamor
kita nanti. Tapi jadilah orang lebih baik, bikin dia menyesal menyakiti dan
mencampakan kita, semangati diri sambil dalam hati mengatakan “Kau boleh
menyakitiku sekarang, mencampakanku, aku mungkin bukan tipe-mu sekarang. TAPI
LIHAT! KETIKA NANTI AKU SUKSES, mungkin gantian kau yang bukan tipeku,
muahahahaha-muahahaha.”
Tidak perlu bingung-bingung sebenarnya
mencari cara biar bisa move-on, biar segera sembuh sakit hati, Allah hanya
menyuruh kita sholat dan sabar. Udah gitu doang. Dan saya ulangi lagi,
jangan biarkan orang lain menyakiti kita. Lindungi diri kita dari hal-hal yang
menyakitkan. Kalau kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri, minta selalu
pada Allah buat melindungi dari apa-apa yang membuat luka dan kecewa.
Tentang move-on, pribadi-pribadi yang sulit
move-on sebenarnya adalah mereka yang tulus dan setia, kata Om MarTe lagi,
sulit move-on itu seperti mengatakan “Kemarin aku serius, dan kau khianati.”
seharusnya kemudian kita berdiri tegak sambil mengangkat dagu “Kasian sekali
kamu melewatkan orang setulus dan sesetia aku.” Hehehe, ngomong memang
mudah begini gaes, tapi memang kenapa kita harus bikin sukar. Jangan sedih
lama-lama ya, Allah bersama kita :’)
Blitar, 20 September 2014
2 komentar:
wah sy klo lagi begini, mendingan melakukan sesuatu yang disukai..
klo mbanya nulis gini “Kalau enggak mau sakit hati nggak usah pacaran.”, klo sy mikirnya begini "Kalu engga mau sakit hati, engga usah menaruh seseorang dihati" hahahha, sama aja kayaknya :D
Haha itu bener juga :D
Posting Komentar