Apabila seorang hamba berkata, “Tidak ada
daya dan kekuatan kecuali dengan Allah”, maka Allah menjawab, “Hai Malaikatku,
hambaku telah ikhlas berpasrah diri, maka bantulah ia, tolonglah ia, dan
sampaikan (penuhi) hajat keingingannya”
~Iman Ja’far, Al-Bihar
Kalian tahu pistol bareto? yang bentuknya
seukuran pisau buah, yang tidak berbunyi jika kita tarik pelatuknya, diam dan
mengena sasaran. Aku rasa, doa bagi umat muslim seperti pistol bareto bagi para
militer rusia. Senjata yang luar biasa. Apalagi jika dipergunakan tangan-tangan
yang tepat dan terlatih, ia akan menjadi boomerang yang sangat ampuh bagi tuannya.
Sayangnya, manusia terlanjut menjadi makhluk
keras kepala, di suruh meminta pun banyak dari kita yang tetap enggan. Entah
malas, entah ragu atau entah lah. Padahal jelas-jelas Allah berfirman “Aku
kabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaku” (02:186).
Seharusnya ini sebuah amunisi kita, apa sulitnya tinggal meminta. Mungkin jika
tak begitu bukan manusia.
Doa adalah isyarat pengungkap rindu, surat
cinta rahasia dari hamba kepada Tuhannya.
Karena mekanismenya rahasia, kita tidak dikasih lihat bagaimana
kerjanya. Tapi kita harus yakin, surat cinta kita berbalas sempurna. Hanya
saja, kita tidak tahu dari lisan siapa doa kita lebih cepat diterima, mungkin
kawan lama, saudara atau bahkan orang yang baru kita kenal di kereta. Karena
itu, jangan ragu untuk minta doa. Tidak usah malu disangka riyak atau apa,
prasangka manusia bukan urusan kita. Siapa tahu ya, dengan kerapnya meminta
doa, tanpa sepengetahun kita, teman-teman jadi terbiasa mendoakan kita. Dan
salah satu keistijabahan doa adalah atas ketidaktahuan saudara kita ketika
doakan mereka. So, doakan aku ya, tapi jangan bilang-bilang.
Surabaya, 11 Juni 2014
(sebuah tulisan telat posting, ditemukan terselip bersama beberapa file lain yang mungkin akan segera saya post kan pula, takut mendholimi tulisan =D )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar