Minggu, 10 Agustus 2014

D-O-A


Apabila seorang hamba berkata, “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah”, maka Allah menjawab, “Hai Malaikatku, hambaku telah ikhlas berpasrah diri, maka bantulah ia, tolonglah ia, dan sampaikan (penuhi) hajat keingingannya”  ~Iman Ja’far, Al-Bihar

Kalian tahu pistol bareto? yang bentuknya seukuran pisau buah, yang tidak berbunyi jika kita tarik pelatuknya, diam dan mengena sasaran. Aku rasa, doa bagi umat muslim seperti pistol bareto bagi para militer rusia. Senjata yang luar biasa. Apalagi jika dipergunakan tangan-tangan yang tepat dan terlatih, ia akan menjadi boomerang yang sangat ampuh bagi tuannya.
Sayangnya, manusia terlanjut menjadi makhluk keras kepala, di suruh meminta pun banyak dari kita yang tetap enggan. Entah malas, entah ragu atau entah lah. Padahal jelas-jelas Allah berfirman “Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaku” (02:186). Seharusnya ini sebuah amunisi kita, apa sulitnya tinggal meminta. Mungkin jika tak begitu bukan manusia.
Doa adalah isyarat pengungkap rindu, surat cinta rahasia dari hamba kepada Tuhannya.  Karena mekanismenya rahasia, kita tidak dikasih lihat bagaimana kerjanya. Tapi kita harus yakin, surat cinta kita berbalas sempurna. Hanya saja, kita tidak tahu dari lisan siapa doa kita lebih cepat diterima, mungkin kawan lama, saudara atau bahkan orang yang baru kita kenal di kereta. Karena itu, jangan ragu untuk minta doa. Tidak usah malu disangka riyak atau apa, prasangka manusia bukan urusan kita. Siapa tahu ya, dengan kerapnya meminta doa, tanpa sepengetahun kita, teman-teman jadi terbiasa mendoakan kita. Dan salah satu keistijabahan doa adalah atas ketidaktahuan saudara kita ketika doakan mereka. So, doakan aku ya, tapi jangan bilang-bilang.

Surabaya, 11 Juni 2014
(sebuah tulisan telat posting, ditemukan terselip bersama beberapa file lain yang mungkin akan segera saya post kan pula, takut mendholimi tulisan =D )

Tidak ada komentar: