Selasa, 11 Maret 2014

Menjadi Ibu Hebat


‘didiklah dirimu, demi mendidik anakmu’

Bekerja boleh menjadi apa yang kau hendaki, yang harus bagi perempuan adalah menjadi Ibu terhebat. Aku pernah mendengar, jihadnya perempuan adalah menjadi Ibu terhebat.
Allah menitipkan kekuatan ajaib yang hanya dianugerahkan pada seorang Ibu. Biarlah sedikit ku gambarkan. Ibu kami (putra-putri Ibu) adalah Ibu galak. Setidaknya apabila dibandingkan dengan Ibu teman-teman kami menurut cerita mereka. Sese atau dua kali Ibu menjewer telinga kami ketika kami terlambat shalat. Atau mengomel habis-habisan ketika pulang mengaji seragam TPA kami kuyub penuh noda kecoklatan air hujan. Tapi Ibu kami Ibu ajaib, sebanjir apa pun kami menangis kena marah Ibu, ujung akhirnya kami tertidur di pelukan Ibu. Atau sejengkel apa pun atas peraturan tidak masuk akal (menurut kami) yang dibuat Ibu, kami tetap berebut tidur siang dengan Ibu. Ibu, Ibu kami memang ajaib.
Itulah mengapa, aku ingin menjadi Ibu terhebat. Yang paling dicintai anak-anakku, yang pertama ingin ditemui ketika mereka pulang sekolah. Membahas soal matematika mereka. Lalu menceritai mereka kisah pahlawan-pahlawan zaman lama.
Aku ingin menjadi Ibu terhebat, yang memiliki waktu paling banyak bersama anak-anak. Aku ingin menjadi Ibu terhebat, Ibu terhebat bukan Ibu sempurna, hanya Ibu yang selalu ada. Karena anakku, adalah seperti adanya aku. Karena itu, aku ingin mendidik diriku demi mendidik anak-anakku. Aku ingin menjadi Ibu hebat, yang melahirkan dan membesarkan anak-anak hebat.

Surabaya, 11 Maret 2014
Futri Zakiyah Darojat

Tidak ada komentar: