Senin, 03 Februari 2014

Mereka Istimewa dengan cara


Aku istimewa, kamu istimewa, mereka , dan kita semua istimewa. Ketika kita percaya bahwa Tuhan itu maha adil, seharusnya secara otomatis bahwa kita juga percaya bahwa setiap manusia itu istimewa. Karena Tuhan membagi keistimewaan pasti merata. Merata bukan sama atau serupa, tapi semua dapat. Ini alasan saya berkata demikian, jika manusia yang bermilyar-milyar ini diciptakan berbeda (sekalipun kembar), tentunya ada satu hal yang membuatnya unik atau berbeda dengan orang lain. Di situ istimewanya, kita menjadi istimewa ketika menjadi diri kita, karena manusia istimewa dengan cara mereka.
Namun, sungguh makhluk apa yang lebih bebal dari manusia, manusia sering kurang menghargai keunikan setiap manusia lain. Semestinya karena berbeda, manusia berbeda pula apa yang mereka pakai, namun kita, si manusia yang selalu sok benar ini kerap kali memaksakan manusia lain harus istimewa menurut cara pandang kita, entah mereka gemuk, entah kurus, tinggi, kecil, kita memaksa saja mereka memakai ukuran kita. entah kulit mereka hitam, coklat putih, kalau menurut kita merah adalah warna yang sempurna, jatuhnya jadi kedholiman ketika memaksa yang berkulit sehitam arang memakai baju semerah darah, jadi seperti kepik raksasa nantinya.
Standart kita denga standart orang lain berbeda, inilah kenapa di dunia ini dibutuhkan penghargaan terhadap orang lain. Orang lain membaca buku yang berbeda dengan kita, bergaul dengan orang berbeda, makan makanan yang berbeda, dan melihat hal-hal berbeda pula. Sehingga wajar bila mereka memiliki pikiran, prinsip, tingkah laku yang berbeda pula. Bagi kita mungkin salah, tapi bagi mereka itu benar. Sehingga dalam usaha mengajak kearah kebaikan tugas kita hanya sebatas mengajak, bukan merubah.
Dalam suatu kala, dalam dunia cerita mungkin kita perlu menempatkan diri menjadi orang ketiga pelaku utama. Meletakkan diri di posisi orang lain, melihat pertimbangan seseorang dan melihat bersama-sama, setiap orang memiliki sesuatu yang mereka perhitungkan. Semoga kita dapat bersama-sama belajar menjadi pribadi lebih baik.

Surabaya, 11:18 pm
Futri Zakiyah Darojat

Tidak ada komentar: