Kamis, 10 Oktober 2013

Peristiwa Kemarin


Hanya dua alasan yang dimiliki pencela, mereka belum mengenal kita, atau mereka mendengki kita
 

Hari kemarin (9 oktober 2013) saya benar – benar terkejut. Sama terkejutnya dengan ketika 6 tahun lalu, seorang anak kecil menyebrang dengan tiba – tiba yang membuat motor kami oleng tak terkendali. Entah, rasanya benar – benar sakit. Sama sakitnya saat mendengar ayah saya di hina seorang tetangga menggunakan microphone masjid. Sama, sama persis.
Kalau waktu itu, rasanya ingin berlari memeluk ayah. Saat kemarin, aku ingin berlari memeluk siapa? Ya Allah….Apakah sebegitunya kami di mata pencela kami. Apakah belum benar cara kami mengajak mereka ke jalanMu. Ya Allah, terkadang memang kami harus lebih banyak bercermin. Sebegitu kah kami di mata pencela kami. Apakah hati kami kurang peka jika tak dikoyak sedemikian. Saya tahu ya Allah, ini belum apa – apa. Ini belum sesuatu yang mengoyak kami hingga ke penjara – penjara seperti para pendahulu kami.
Aah Ya Allah, semoga seperti sentilan, ini akan membangunkan jiwa – jiwa kami yang setengah tertidur. Semoga ini menjadi pemersatu, bahwa kami mempunyai satu wajihah yang patut kami bela. Semoga rasa memiliki kami semakin kuat, semoga tekat kami membaja. Dan Ya Allah, satu lagi, jauhkan kami dari hasad dan dendam.
#ini untuk Tulip2 merah, di sepetak tanah di bawah pohon elm.

Tidak ada komentar: