Hanya
dua alasan yang dimiliki pencela, mereka belum mengenal kita, atau mereka
mendengki kita
Hari kemarin
(9 oktober 2013) saya benar – benar terkejut. Sama terkejutnya dengan ketika 6
tahun lalu, seorang anak kecil menyebrang dengan tiba – tiba yang membuat motor
kami oleng tak terkendali. Entah, rasanya benar – benar sakit. Sama sakitnya
saat mendengar ayah saya di hina seorang tetangga menggunakan microphone
masjid. Sama, sama persis.
Kalau waktu
itu, rasanya ingin berlari memeluk ayah. Saat kemarin, aku ingin berlari
memeluk siapa? Ya Allah….Apakah sebegitunya kami di mata pencela kami. Apakah
belum benar cara kami mengajak mereka ke jalanMu. Ya Allah, terkadang memang
kami harus lebih banyak bercermin. Sebegitu kah kami di mata pencela kami.
Apakah hati kami kurang peka jika tak dikoyak sedemikian. Saya tahu ya Allah,
ini belum apa – apa. Ini belum sesuatu yang mengoyak kami hingga ke penjara –
penjara seperti para pendahulu kami.
Aah Ya Allah,
semoga seperti sentilan, ini akan membangunkan jiwa – jiwa kami yang setengah
tertidur. Semoga ini menjadi pemersatu, bahwa kami mempunyai satu wajihah yang
patut kami bela. Semoga rasa memiliki kami semakin kuat, semoga tekat kami
membaja. Dan Ya Allah, satu lagi, jauhkan kami dari hasad dan dendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar