Ya Allah, terimakasih…Kau membiarkanku tumbuh seindah ini…
Ya Allah, ampuni aku, jika kurang syukurku padamu…
Ya Allah, berita sore kemarin mengagetkan, sungguh..
tapi bukan Kau jika tak mencipta kejutan yang Indah bagiku..
mungkin beginilah hati manusia, aku terburu – buru berburuk
sangka padaMu..
Subhanallah, aku bahkan lupa mengucap itu..
Kau membuat indah caranya menjagaku…
Ya Allah…begitu juga ku mohon, jaga lah ia yang menjagaku…
Dalam diam seringkali kudengar riak – riak melalui bebatuan
dengan tak peduli
tapi sungguh, tak pernah ia tahu bagaimana cadas – cadas itu
diam hingga membuatnya sedemikian bergemericik indah..
Dalam diam sungguh seringkali kulihat quince tua itu berdiri
angkuh, dan tanpa ia sadari dahan kekarnya melindungi tulip merah yang tumbuh
pada tepian akarnya.
Sungguh, belum sempat terucap terimakasih bagi nimbus kepada
angin yang menjadikannya lebur menjelma butiran indah dan mengagumkan
Sungguh, begitu pula yang dirasa cataltya, meski batang
pinus itu merasa tak melakukan apa – apa…
Ini memang rumit, tapi ini indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar