“Segera kan ku jemput,
engkau bidadari, bila tiba waktu
ku temukan aku
ya Illahi Rabbi kerasku mencari diri
sepenuh hati.”
hari ini acara kita adalah resensi lagu
(sejak zaman apa ada resensi lagu ----___----“ ). Di atas adalah
potongan lagu dari Seismic, berjudul menjemput bidadari. Kemudian di
bawah ini adalah Lirik indah dari Edcoustic berjudul Nantikanku di
Batas Waktu.
“Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
tak perlu engkau menyangsikan
lewat kesalihanmu, yang terukir
menghiasi dirimu
tak perlu dengan kata2
sungguh walau ku kelu tuk mengungkapkan perasaanku
namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
kalau memang kau pilihkan aku
tunggu sampai aku datang..
….”
Ada yang ingin berkomentar??? Jika
tidak ada, saya akan berkomentar sendiri. emmm apa ya hehe.
Sebenarnya saya sedikit tidak enak hati membahas ini. Tapi nggak
nahan buat nulis. Ya sudah lah.
Apa yang akan dirasakan seorang
perempuan mendengar lagu itu. satu kata yang menurut survey pikiran
saya akan sering muncul adalah harapan, betul? Entah apa yang
diniatkan si pengucap tapi berbedalah terkadang tanggapan dari si
penerima ucapan.
Pernahkah kita mengira, jangankan kata
– kata yang gamblang seperti di atas, sapaan atau setarik senyum
pun dapat diartika berbeda. Terutama pada sesema operator yang sms
atau telponya lebih murah *apa sih.
Yah itu lah hati, ada yang bilang hati
itu buta, terkadang ada benarnya. Bukan karena tak punya mata tapi
karena hati manusia terkadang tulalit, nggak nyambung. Tapi
sebenarnya yang salah bukan pada hatinya. Tapi pada sang subyek,
terkadang lalai atau sengaja melalai. Terkadang kalau dipikir –
pikir, tidak ada asap kalau tidak ada api, jadi hati bergejolak
–cieeh—pasti juga ada yang memicu.
Yah manusia, niat terkadang tak sesuai
dengan tindakan, bilangnya A yang muncul C. Maka hal yang dapat
diambil dari dua lagu diatas adalah jangan memancing perasaan jika
tidak ada rasa. Jika kita menjaga hati manusia lain, Allah pastilah
akan turut menjaga hati kita pula.
“Ya Muqallibul Qulub, Thabbit
Qulubana ‘Ala Dinik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar