Ya, Allah
jangan kau sesatkan kami selepas Kau beri petunjuk
Selalu ada titik singgung antara dua garis yang sejajar, entah disini
entah disana, atau entah di tempat yang tidak dapat kita lihat. Suatu saat
diantara mereka saling menggores, terkadang jika lajunya kencang, akan muncul
percikan api sebagai hasilnya, namun semua orang selalu berharap, dua garis itu
lalu melaju dengan lebih hati – hati, saling memperhatikan dalam orbit mereka
yang indah.
Kau tahu apa dua garis itu? mereka adalah dunia dan yang satu adalah
lawan kata dari dunia. Maka, jika dunia ini semu. Lawan katanya akan memiliki
sifat berlawanan dengan kata semu secara otomatis. Banyak orang menyebutnya
akhirat, belakangan aku disergap ketakutan ketika melafalnya. Mungkin karena
sifat kemanusiawianku yang penakut, bagaimana jika salah satu garis itu bukan
hanya menyinggung atau menggores pada garis yang lain. Bagaimana jika yang
terjadi adalah saling memotong. Lalu diantara keduanya tidak pernah lagi
berjalan sejajar.
Akhirat memotong dunia, mungkin sisi ini menakutkan. Untuk menyadari
bahwa suatu saat, ketika mimpi yang kita gantung terlalu tinggi itu belum
sempat tersentuh, bahkan tercium baunya. Ahh…bukan kah Ayah selalu bilang, jangan
perbanyak mimpi dunia saja. Perbanyaklah
mimpi dunia yang membawamu ke akhirat yang abadi. Sungguh ini sangat
menakutkan.
Tapi. Apa yang lebih menakutkan ketika dunia memotong akhiratmu, membuat
kita semua lena, terpana lalu benar – benar lupa jika dunia hanya sementara.
Ternyata, jika yang terjadi dunia memotong akhirat yang tercipta adalah
perpotongan semu dan memancarkan segala terasa maya. Ilmu fisika apa ini, entah
mana ku tahu. Hanya saja ku harap, jika kedua garis itu akan saling memotong,
biarlah akhirat yang memotong dunia, bukan dunia yang memotong akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar