“Write her
a letter, send her a flower, love only gets old if you let it” William
Chapman
Bahagia itu
sederhana, apalagi bagi perempuan. Jika tahu seninya, cukup mudah membahagiakan
makhluk yang katanya perasa itu. Several days ago, teman saya cerita yang
intinya kira-kira seperti ini : Andai laki-laki tahu, hadiah paling mahal bagi
perempuan adalah waktu. Menganggapnya ada dengan selalu memberi kabar adalah
lebih menyentuh daripada sepatu atau baju mahal yang di bungkus tas tenteng
kertas.
Ini membuat
saya berpikir, sederhana dan nriman sekali sih perempuan, hahaha. Tapi tidak
salah, kurang lebih memang seperti itu. Paling tidak bagi perempuan yang masih
berhati perempuan. Hal itulah kemudian membuat saya berinisitif membocorkan
beberapa hal lain yang sederhana namun berhasil membuat seorang perempuan
bahagia. Sederhana, lebih sederhana dari sekedar sebuah surat atau seikat
bouquet mawar seperti kutipan William Chapman di atas.
© Waktu
Sudah saya
gambarkan di atas, betapa pentingnya waktu bagi perempuan. Waktu itu = kamu
penting buat aku = kamu baik-baik saja kan atau jangan khawatir aku baik-baik
saja. Dan segala jenis perhatian bisa terangkum dengan memberi waktu. Jika
memang tidak bisa memberi waktu banyak, usahakan merelakan sedikit waktu mu
untuk memberi kabar. Itulah akhirnya saya tahu kenapa Ibuk saya sering
uring-uringan ketika Ayah keluar pulang larut ndak bilang-bilang, padahal Ibuk
tahu kemana Ayah setiap harinya (ke pengajian :D )
© Ucapan Maaf
Barangkali memang benar jika perempuan adalah makhluk yang emosional. Bahagianya
mudah tapi sedih atau marah juga tidak
kalah mudah dengan hal-hal sepele. Tapi cukup mudah membeli hati perempuan
dengan penjelasan yang diawali dengan kata “maaf, aku yang salah.” “maaf, buat
kamu menunggu.” “maaf, buat kamu khawatir.” Kalimat itu sepele tapi lumayan
mampu membeli hati perempuan. Ia mungkin tak langsung bilang “Iya, aku maafin.”
tapi akan membuat si yang kena marah lebih mudah menjelaskan perkara atau duduk
masalahnya. Tentunya asal nggak sering-sering salah lagi dan lagi lalu minta
maaf. Bisa nggak mempan kata di atas.
© Diperjuangkan
Itulah mengapa saya setuju dengan kalimat novelis Tereliye “Jika harus
memilih, sebaiknya perempuan menikah yang mencintainya daripada yang dicintainya.”
Ingat pilihannya cuma dua (mencintai atau dicintai). Mengapa? Karena perempuan
itu mudah tersentuh, mudah luluh, apalagi melihat seseorang telah berkorban banyak hal untuk dia. Itulah
mengapa, ada cerita awalnya perempuan enggak mau sama si laki-laki. Tapi karena
si laki-laki gigih deketi dia, akhirnya klepek-klepek ahaha. Cerita itu adalah
kisah Raffi dan Gigi.
© Perhatian
Perempuan adalah ahli sejarah, ia pengingat yang baik. Terutama untuk hal
yang berkaitan dengan emosinya. Mengingat sedikit hal kecil tentangnya akan
membuat perempuan bahagia. “Aku bawakan martabak, acarnya nggak pake wortel,
seperti kesukaanmu, kan?” Hmm bagi perempuan, meskipun martabaknya beli di
depan gang, udah berasa belinya di Prancis. Ingat hal-hal kecil tentangnya,
maka hatinya akan sepenuhnya milikmu.
Mungkin
itulah hal-hal yang bisa saya simpulkan tentang hal kecil yang bisa membuat
perempuan bahagia. Lepas benar atau salah, hanya pendapat. Manusia adalah
makhluk yang relative dan banyak hal sering lebih beragam. Itulah pendapat
saya, kalian boleh beda (boleh banget J)
Blitar, 11
Januari 2015
2 komentar:
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
www.fikrimaulanaa.com
Terimakasih fikri...
Aku akan gantian mampir :3
Posting Komentar